Langkat | Sekretaris Dinas Pendikan Kabupaten Langkat yang berinisial(RG)dituding oleh Masyarakat selama dirinya Pernah beberapa bulan menjabat,Plt.Kadisdik Langkat dan saat ini kembali turun menjadi Sekretaris dinas Pendidikan Langkat tak jarang melakukan tindakan penyalahgunakan wewenag dalam jabatan yang dianggap merugikan dunia pendidikan. Dirinya diduga selama ini selalu ingin mencari keuntungan pribadi dalam kegiatan ataupun berkaitan dengan kebijakan nya.
Akibat tindak tanduknya yang berlebihan inilah membuat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemantau Kinerja Aparatur Negara(LSM-GEMPUR) bersama puluhan masyarakat peduli pendidikan berunjuk rasa didepan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, mereka meminta Kepala dinas pendidikan Langkat Gembira Ginting segera melaporkan sekdisdiknya ke inspektorat Langkat dan merekomendasikan pencopotan Sekdisdiknya Kepada Bupati langkat karena dianggap telah mencoreng dan merugikan dunia pendididikan.
Aksi masyarakat peduli pendidikan Langkat yang tergabung dalam LSM GEMPUR tersebut membawa sejumlah tuntutan terkait dugaan Pungli RAKS pada Januari yang lalu dan jual beli jabatan PLH.kasek semasa menjabat PLT.kadisdik Langkat yang diduga dilakukan bersama stafnya dan
Tidak berapa lama kemudian, 5 perwakilan massa demo, di antaranya S. Husni, Hermansyah, Risman Sinulingga, Boyan Sunardi, dan Sarianto, diterima oleh Plt. Kadis Pendidikan Langkat, Drs. Gembira Ginting, didampingi Kabid Paud Langkat dan dihadiri Kanit Intelkam Polres Langkat, Kanit Intel Polsek Stabat, Kasat Pol PP Langkat, dan sejumlah ASN Disdik Langkat. Dalam pertemuan itu, Plt. Kadisdik Langkat, Drs. Gembira Ginting, mengatakan, “Siap dievaluasi apabila ada kesalahan dari staf-stafnya dan ia juga merasa prihatin atas isu-isu miring yang menimpa bawahannya. Pada hal, kami tengah berupaya membangun sistem Administrasi Pendidikan yang lebih transparan dan bebas Pungli. Kami sudah menegaskan tidak boleh lagi ada Pungli, baik dari dana BOS maupun Administrasi lainnya. Sudah disiapkan sistemnya, sistem digital agar semua bisa dilakukan tanpa tatap muka,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya bersama Bupati Langkat telah berkoordinasi dengan pihak kementerian terkait soal status honorer PPPK tahap R3 dan R4 di sektor Pendidikan dan Kesehatan agar mereka segera mendapat legalitas. “Kita juga prihatin dengan kondisi honorer yang sudah lama mengabdi tapi belum diakui negara, mudah-mudahan segera ada kepastian,” ujarnya.
Sementara itu, S. Husni yang merupakan koordinator lapangan juga menyampaikan beberapa aspirasinya, antara lain:
1. Meminta Plt. Kadisdik Langkat membuat laporan pelanggaran etik terhadap Sekdisdiknya kepada kepala inspektorat Langkat.2. Membuat rekomendasi pencopotan Sekdisdik Langkat kepada Bupati Langkat.3. Mendukung sepenuhnya upaya Plt. Kadis Pendidikan Langkat dalam membangun sistem Administrasi pendidikan yang lebih transparan dan dapat bebas dari pungli.4. Membersihkan seluruh pejabat Disdik Langkat yang terindikasi Pungli maupun korupsi yang ikut terlibat dalam mengatur paket proyek di Disdik Langkat.5. Copot Sekretaris Dinas Pendidikan Langkat apabila terbukti menyalahgunakan jabatan.
Menanggapi tuntutan massa yang disampaikan, Plt. Kadisdik Langkat, Drs. Gembira Ginting, berjanji segera menindaklanjuti aspirasi massa dan dalam waktu dekat akan menggelar rapat untuk membahas tuntutan masyarakat. “Ujarnya, sembari mengucapkan terima kasih atas kepedulian masyarakat dan Rekan-Rekan LSM terhadap kemajuan pendidikan Langkat.”
Lebih lanjut, dikatakannya bahwa demo masyarakat tersebut menjadi momentum penting untuk memperbaiki kinerja kami di masa depan, dan mudah-mudahan kasus-kasus yang melibatkan instansi pendidikan tidak akan terulang lagi.
Usai melakukan pertemuan di kantor Disdik Langkat, massa bergerak menuju Kantor Bupati Langkat. Di sana, massa meminta Bupati Langkat H. Syah Afandin segera mencopot Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Langkat atau memberikan sanksi yang tegas dan bijaksana. Tak berapa lama berorasi, massa langsung diterima oleh Asisten bidang pemerintahan. Beliau menyampaikan permohonan maaf karena Bupati Langkat H. Syah Afandin tidak berada di tempat dan ia berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi massa kepada Bupati Langkat. Setelah mendengar itu, massa yang dikawal ketat dari Aparat Polres Langkat dan Satpol PP Langkat, akhirnya membubarkan diri dengan tertip.


0 Komentar